Hi Wanderer!
Dengan maraknya pembahasan tentang pola kehidupan yang meminimalisir penggunaan sampah, Wanderlust Indonesia akhirnya mengadakan kembali WanderTalk dengan tema Zero Waste and Sustainable Living pada hari Rabu, 13 Februari 2019 dengan materi yang disampaikan oleh Shendi H. Hendarlin dari Yayasan Pengembangan Biosains dan Bioteknologi (YPBB) serta Rendy Aditya Wachid mewakili Parongpong Recycle Waste Management. Acara yang berlangsung di EduPlex Coworking Space ini berhasil menarik animo masyarakat di Kota Bandung yang semula hanya dibuka untuk 25 peserta namun pada saat hari H kegiatan menjadi 42 peserta.
Pada bagian sesi pertama, Shendi lebih menjelaskan tentang kegiatan yang sudah dilakukan oleh YPBB dalam mengedukasi masyarakat mengenai perilaku memilah sampah secara bijak. Ia juga sempat memberikan contoh salah satu filosofi Sunda yang berbunyi “Hana Nguni, Hana Ngangke” yang artinya Tiada Masa Kini Tanpa Masa Lalu karena kehidupan generasi mendatang juga ditentukan oleh sikap yang kita lakukan sekarang. Untuk saat ini saja, produksi sampah Kota Bandung bisa mencapai 1.800 ton per harinya. “Dampak dari perilaku Zero Waste bukan hanya tentang soal bagaimana kita mengurangi dan mendaur ulang sampah tapi tentang bagaimana membangun pola pikir yang memberikan wadah partisipasi masyarakatnya dalam mendukung gaya hidup yang berkelanjutan”, ujar Shendi menambahkan. Ia juga menegaskan dibutuhkan komitmen dan konsistensi dalam menyelesaikan permasalahan terkait sampah terutama di negara berkembang. Bebarapa hal yang juga bisa diterapkan ketika berpergian juga mengurangi dampak penggunaan plastik dengan membawa wadah makanan sendiri , sendok garpu, dan sedotan yang bisa digunakan berulang kali serta botol minum.
Sedangkan pada sesi selanjutnya, Rendy dari Parongpong Waste Management bercerita tentang beberapa pengalaman pribadinya yang belajar hingga ke Jepang untuk mengetahui cara pengolahan sampah yang lebih baik. Lebih lanjut, Indonesia juga berada pada peringkat kedua dalam kategori pembuang makanan terbesar di dunia sehingga hal itu juga yang menginspirasi nya untuk membangun bisnis dengan semangat social enterprise ini. Parongpong berasal dari Bahasa Sunda ini memiliki arti kosong dan juga merupakan salah satu daerah di Kabupaten Bandung Barat. Beberapa hal yang juga menjadi visi Parongpong adalah mengurangi jumlah konsumsi, memilih penggunaan secara bijak dan mengkampanyekangaya hidup yang berkelanjutan. Selama ini beberapa project yang sudah dilakukan Parongpong antara lain bekerja sama dengan Go Limbah dan Pokton untuk mendaur ulang penggunaan sampah. Kedepannya Parongpong juga akan mengembangkan rumah Rawhaus dengan konsep minimalis.
Pada kegiatan ini, para peserta juga mengikuti kegiatan Focus Group Discussion (FDG) yang membahas tentang perilaku zero waste apa yang telah dijalani dan ingin dilanjutkan oleh peserta kedepannya serta produk apa yang mereka butuhkan selama berpergian. Hal yang tidak kalah seru juga ketika para peserta mengikuti kegiatan games Kahoot yang merupakan resume dari topik yang disampaikan pembicara.
Nah, itu tadi keseruan WanderTalk kali ini semoga kita juga bisa mulai menerapkan perilaku zero waste juga yah untuk menjaga bumi kita
Penulis: Destari Puspa Pertiwi