Kembali dengan September ceria, kini Wanderlust bekerja sama dengan Sadari Sedari dalam kegiatan weekend series di Rumah sawah bersama anak-anak LKSA Nurul Ihsan Cimahi, Bandung. Dalam acara ini kami banyak sekali kegiatan seru bersama adik-adik dari LKSA Nurul Ihsan dan kaka Sadari Sedari. Mulai dari kegiatan tracking alam bertemu di meeting point melewati rumah desa kemudian menyusuri sungai-sungai yang dikelilingi oleh pepohonan rindang pinggir sungai dan bebatuan kecil menambah keelokan sungai desa yang masih asri. Tak hanya itu, udara sejuk mengelilingi keasrian pepohonan rindang di desa ini terlebih masyarakat desa menyambut kami dengan hangat.
Seperti tema weekend series kali ini tentunya “Ngarambet” menjadi sa;ah satu kegiatan kami di Sawah. Ngarambet sendiri merupakan islilah dalam bahasa sunda yang berarti kegiatan rerumputan yang mengganggu pertumbuhan tanaman padi. Kami bersama adik-adik LKSA Nurul Ihsan membantu para warga, salah satunya bersama Ibu Ncang. Disini kami mengambil tanaman-tanaman yang bisa dimakan dan membantu membersihkan sawah dengan tanaman liar. Tanaman liar di alam ternyata banyak bisa dimakan, seperti genjer, antanan, sintrong, poh pohan, semanggi, selada air. Makanan-makanan ini ternyata memiliki kandungan yang baik untuk tubuh dan bisa disajikan dengan berbagai macam jenis masakan mulai dari ditumis ataupun sebagai lalapan yang selalu ada dalam sajian liweut khas sunda. Dijamin ini sangat menggiurkan apalagi disajikan bersama sambal khas sunda yang nikmat.
Tak lupa dengan kegiatan selanjutnya, kali ini menangkap ikan bersama di kolam lumpur. Keseruan ini semakin membuat adik-adik LKSA Nurul Ihsan bersemangat, padahal hari semakin terik. Menyaksikan keseruan adik-adik LKSA Nurul membuat para adik-adik warga lokal tertarik untuk membantu. sehingga adik-adik warga lokal pun ikut terjun untuk membantu menangkap ikan. Alhasil banyak sekali ikan yang kami dapatkan.
Tak terasa waktu pun semakin siang hingga waktu makan tiba. Akhirnya kami lanjut berhenti untuk bersih-bersih dan makan siang. Makan siang ini disajikan menggunakan bahan-bahan langsung dari desa dan dimasak oleh warga. Makan siang kali ini disambut dengan berbagai makanan olahan khas sunda mulai dari alas untuk liliweutan hingga sambel dan lalapan yang berhasil kami temukan sebelumnya di sawah. Tak lupa dengan ikan yang sudah berhasil kami tangkap bersama adik-adik warga lokal, siap untuk dimakan. Melihat antusias adik-adik dari LKSA Nurul Ihsan dan adik-adik warga lokal menambah semangat kami untuk melanjutkan kegiatan selajutnya.
Kegiatan selanjutnya merupakan sebuah inspirasi dari Pak Herman. Dimana Pak Herman ini merupakan seorang pelukis yang memiliki minat untuk terus berupaya menciptakan kreatifitas dan memanfaatkan barang yang ada. Seperti misalnya dalam kegiatan ini Pak Herman membuat DIY layangan dari bahan-bahan organik. Mulai dari layangan yang terbuat dari kertas wajit dan bamboo,kemudian kuas untuk melukis terbuat dari tusuk sate yang kemudian di padukan dengan serabut atau sapu bekas, dan terakhir untuk bagian cat warna Pak Herman menggunakan tumbuh-tumbuhan dan bahan lainnya seperti kuning, daun suji, gambir, blao, dan areng. Bahan-bahan tersebut membuat adik-adik takjub melihat hasil dari layangan yang mereka buat sendiri sangat unik, beda dibandingkan dipasaran.
Tak hanya itu, antusias dalam melakukan DIY ini pun mampu mengembangkan kreatifitas adik-adik LKSA Nurul Ihsan dan adik-adik warga lokal. Sehingga dapat menjadi pembelajaran kita semua dalam berkreatifitas dan belajar untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Jika buat sendiri saja bisa kenapa tidak, bahkan bisa dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan organic ataupun barang bekas. Sehingga kita dapat mengurangi sampah dan tentunya mampu mengubah sampah dari barang tak memiliki guna menjadi barang yang bahkan memiliki nilai jual.
Diharapkan kedepannya banyak orang sadar akan sampah sebagai sesuatu yang dapat memiliki nilai guna sehingga bukan lagi cara mendaur ulang sampah namun bagaimana cara kita mengurangi sampah. Dimana dengan menggunakan bahan-bahan bekas dan tidak terpakai yang mudah ditemukan disekitar kita sehingga menjadi barang yang lebih berguna. Terimakasih Sadari Sedari dan adik-adik LKSA Nurul Ihsan, sampai jumpa lagi trip selanjutnya.